12 Maret 2025

Wahyu Pertama Sering Terlupakan

SHARE

Dalam salah satu firmannya Alllah SWT menyatakan "Bulan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia sekaligus pembeda antara yang haq dan yang batil".  Adapun turunnya Al Qur'an beberapa ulama terjadi perbedaan pendapat. Diantaranya menurut lmam Ibnu lshaq adalah tanggal 17 Ramadan tahun 41 kelahiran Nabi Muhammad SAW, adapun ayat yang pertama kali turun adalah QS AI - Alaq ayat 1-5 "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah, bacalah! dan Tuhanmulah yang maha pemurah yang mengajar (Manusia) dengan perantara kalam, dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak di ketahui" wahyu pertama tersebut mengandung empat unsur pendidikan, yaitu :

1. Manusia agar selalu mengingat Allah SWT yang telah menciptakannya (Pendidikan Keagamaan )

2. Manusia agar tidak melupakan asal muasal kejadiannya (Pendidikan Moralitas)

3. Manusia dituntut agar manusia bisa menulis, membaca, melek IT dan komunikasi

4. Manusia agar selalu mengutamakan proses pengajaran dan pentingnya sebuah kebudayaan

Menurut pakar tafsir Prof Dr. Quraish shihab Iqro' yang merupakan wahyu pertama itu tidak hanya bermakna membaca ansich tetapi juga menelaah, meneliti bahkan menghimpun di perintahkan Allah SWT terhadap apa saja, asal dengan nama Tuhanmu. Pelaku selain dituntut untuk melakukannya dengan ikhlas, juga harus memilih bahan bacaan yang menghantarkan kepada hal-hal yang tidak bertentangan atau berseberangan dengan "Asma Allah"itu. 

Baca Juga : Masih Muhasabah Politik

Perintah membaca merupakan perintah yang paling berharga yang di berikan bagi umat manusia. Karena membaca merupakan jalan yang dapat menghantarkan menusia kepada tingkatan yang sempurna, sehingga tidak berlebihan bila dikatakan bahwa "Membaca" adalah prasarat utama membangun sebuah peradaban, semakin luas bacaan suatu ummat maka akan semakin kokoh peradabannya, begitu juga sebaliknya. 

Allah SWT sangat memuji sebuah komunitas manusia yang di sebut Al Qur'an "Ulul Albab", salah satu ciri mereka adalah keseimbangan kemampuan antara Tafakkur Fi Kholqillah (Memikirkan ciptaan ciptaan Allah) dengan Dzikrullah (Mengingat Allah ). Dengan demikian "Iqro'" menjadi syarat pertama dan utama bagi keberhasilan manusia. Itulah tuntunan utama yang di berikan Allah SWT kepada hambanya adalah tuntunan untuk "Membaca". 

Baca Juga : Beberapa Faktor Pelanggaran Disiplin Anak di Kelas dan Cara Mengatasinya

Sehingga jangan harap kualitas dan derajat umat lslam dapat di angkat oleh Allah SWT, mana kala wahyu pertama (agar banyak membaca) saja sering kita abaikan. Ingat !! Manusia mempunyai peran ganda sebagai Abdullah (Hamba Allah) sekaligus Kholifatullah fil ardi. Kedua peran tersebut merupakan konsekuensi dari potensi keilmuan yang di anugerahkan Allah SWT kepada manusia sekaligus menjadi persyaratan mutlak bagi kesempurnaan pelaksanaan kedua peran tersebut. 

Terutama di bulan Ramadan adalah moment paling tepat untuk mendalami agama dan ilmu pengetahuan dengan menghadiri majelis majelis ilmu seperti ngaji pasaran, kajian kajian agama (Kultum Ramadan dan semacamnya) sebagaimana janjinya Nabi Muhammad SAW "Barang siapa menghadiri majelis majelis ilmu di bulan Ramadan maka Allah akan mencatat tiap langkahnya setimpal ibadah satu tahun". 

Akhirnya semoga Ramadan tahun ini menjadi benar benar wahana untuk membangun intelektualitas yang itu semua menjadikan manusia layak menyandang predikat insan kamil.


LDNU MWCNU Ampelgading (Fuad Zainudin)

SHARE

Admin :

Website Resmi Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama yang dikelola oleh Pengurus NU Care - Lazisnu Desa Banglarangan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang. Email : lazisnubanglarangan@gmail.com

0 Comments: