Ketua Umum PBNU KH Abdurahan Wahid, Rais Syuriah PBNU KH Ma’ruf Amin dan tokoh-tokoh NU lainnya hadir dirumahduka di Jl. Merak Bintaro Jaya. Zamroni adalah mantan Ketua Umum PB PMII dan sekjen PP GP Ansor. Bakan para tokoh demonstran 1966 mengantarkan hingga sampai di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir.
Zamroni adalah tokoh penting Angkatan 66 yang kurang mujur nasibnya pada era Orde Baru dibanding kawan-kawan seperjuannya. Ia adalah ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang pertama. Beberapa anak buahnya ada yang sempat menjadi Menteri dan kedudukan baik lainnya. Mungkin itu karena pilihannya sendiri yang memegangi PPP sebagai kelanjutan perjuangannya di Nahdlatul Ulama.
Zamroni lahir di Jepara, 10 Agustus 1935. Sejak kecil dididik di pesantren. Mulai dari Pesantren Bale Tengahan Kudus, lalu ke pesantren Jamsaren Solo. Disamping itu beliau sekolah di Madrasah Sanawiyah, PGA di Jakarta, dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah. Dalam usianya yang ke-60 Pak Zam meninggalkan satu isteri, tiga anak, empat orang cucu, dan jasa dan kader Nahdliyin yang tak terhingga banyaknya.
Semoga kita dapat mencontoh segala kebaikannya. Semoga Allah mengapuni dosanya, melipatgandakan pahalanya. Dia adalah orang baik yang wafat di hari baik, yakni Ramadan. Tak ada lain yang pantas baginya kecuali surga. Aamiin.
Sumber : Majalah Aula. Maret 1996. Hal 98
0 Comments: