by 
Dilingkungan Masjid Baitussalam menjelang Idul Fitri kemarin, ada yang hal yang menarik. Dimana papan nama organisasi Nahdlatul Ulama berserta badan otonom (Muslimat NU, GP Ansor, IPNU-IPPNU dan Lazisnu Banglarangan) sudah berdiri tegak menghadap jalan raya Banglarangan tepat disebelah selatan kantor sekretariat bersama.
Pemasangan papan nama organisasi sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Pengurus Masjid Baitussalam dengan tujuan memberikan Identitas resmi bahwa Jamaah Masjid adalah warga Nahdiyin. Pemberian identitas ini sangat perlu untuk menjaga aset-aset bangunan Jam’iyah Nahdlatul Ulama agar tidak diambil secara perlahan-lahan oleh golongan baru yang saat ini sedang gencar-gencarnya masuk ke beberapa masjid untuk membuat basis sendiri dan menyebarkan paham-paham anti Ahlussunnah Wal Jama’ah.
Gagasan pemasangan papan nama organisasi secara tidak langsung sejalan dengan para alumni kader penggerak NU dalam berhalaqoh untuk menginventarisir bangunan-bangunan milik warga NU, tidak bermaksud mengklaim. Sekretariat bersama saat ini sudah digunakan oleh Unit Pengumpul Zakat Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama Desa Banglarangan dalam menjalankan aktivitasnya seperti penerimaan donasi dari para muzakki dan untuk kepentingan rapat.
Sesuai namanya, sekretariat bersama tidak hanya digunakan oleh Lazisnu saja namun badan otonom seperti Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU untuk berperan serta dalam merawat terlebih lagi meramaikan fungsi dari sekretariat itu sendiri. Kedepan sekretariat akan dimaksimalkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat rapat, namun sebagai representatif pengelolaan urusan umat seperti penjualan kain mori dll. (Fandi Firmansyah)
Gagasan pemasangan papan nama organisasi secara tidak langsung sejalan dengan para alumni kader penggerak NU dalam berhalaqoh untuk menginventarisir bangunan-bangunan milik warga NU, tidak bermaksud mengklaim. Sekretariat bersama saat ini sudah digunakan oleh Unit Pengumpul Zakat Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama Desa Banglarangan dalam menjalankan aktivitasnya seperti penerimaan donasi dari para muzakki dan untuk kepentingan rapat.
Sesuai namanya, sekretariat bersama tidak hanya digunakan oleh Lazisnu saja namun badan otonom seperti Gerakan Pemuda Ansor, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU-IPPNU untuk berperan serta dalam merawat terlebih lagi meramaikan fungsi dari sekretariat itu sendiri. Kedepan sekretariat akan dimaksimalkan tidak hanya berfungsi sebagai tempat rapat, namun sebagai representatif pengelolaan urusan umat seperti penjualan kain mori dll. (Fandi Firmansyah)
0 Comments: