Kebiasaan satu ini begitu mudah menjangkit pada seseorang. Media cetak ataupun media tv, atau kegiatan ibu-ibu arisan, beragai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan, bahkan bisa juga melalui pengajian. Momen bulan Ramahdan seperti inilah kita bisa mawas diri agar terhindar dari ghibah :
1. Isi Waktu Luang Anda denegan Kegiatan Positif.
2. Berbicara Sambil Berdzikir
Maksud berdzikir dalam berbicara adalah, menghadirkan ingatan kita kepada Allah SWT. Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada oran yang berghibah.
3. Buang Penyakit Hati
Rasa iri dan benci kebanyakan menjadi dasar orang untuk melakukan ghibah, juga ketidak ikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung dari pada kita. Dan kalau dirinya kuang beruntung, dia pun senang menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara daripada dirinya.
4. Cobalah Untuk Berfikir Sebelum Berbicara
Sebelum berbicara coba tanyakan dalam diri, “Perlukah saya mengatakan hal ini?” dan kembangkan menjadi, “Apa manfaatnya? Apa mudharatnya?”
5. Hindari, Ingatkan atau Pergi
Hindarilah segala sesuatu yang mendekatkan kita pada ghibah, dimana saja dan kapan saja. Jika terjebak dalam situasi ghibah seperti di komunitas arisan atau komunitas apapun, ingatkanlah mereka akan kesalahan. Jika tak mampu, setidaknya diam dan tak menanggapi ghibah tersebut. Atau Anda bisa memilih untuk pergi dan menyelamatkan diri.
6. Cobalah Untuk Berempati
Renungkan dengan baik, apabila keburukan kita dibicarakan orang lain, ingatlah bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat orang lain. Sebaliknya tak perlu heran, jika Allah pun akan membuka cacat kita di depan orang lain jika kita membuka cacat orang.
7. Tingkatkan Rasa Percaya Diri
Orang yang tidak percaya diri, suka mengikuti saja perbuatan orang lain, sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan dia pun berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri, sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain.
Sumber : Majalah Yatim Mandiri. Edisi Mei 2017
0 Comments: