Dalam mendengarkan setidaknya ada tiga tipe yang bisa dikelompokkan, yakni :
Mendengarkan Dengan Kepala
Orang seperti ini terlihat diam ketika lawan bicaranya berbicara. Namun, pikirannya terus berjalan mencoba mencari jawaban-jawaban atau alasan-alasan kalua pembicaraan menyangkut dirinya. Bisa pula menebak jalan keluar atau nasihat yang mesti diberikan bila lawan bicaranya mengutarakan masalah. Atau, membuat analisi atau simpulan bila orang sedang mengutarakan pendapatnya. Singkatnya nanti, dia dapat memberikan jawaban memuaskan. Orang seperti ini biasanya menggunakan kata-kata “Seharusnya,… “, “Mestinya,…”,”Kalau Saya,…”. Peratiannya akan fokus tertuju dengan apa yang dikatakan secara verbal oleh lawan bicaranya.
Mendengarkan Dengan Hati
Orang yang mendengarkan dengan hati juga bisa disebut dengan Empati. Orang seperti ini mencoba keluar dari dirinya sendiri dan menepatkan diri sendiri seperti lawan bicaranya. Fokus bukan pada apa yang dikatakan, akan tetapi pada pribadi lawan bicaranya. Disini, perasaan lebih dominan ketimbang pikiran, dengan memperlihatkan Bahasa nonverbal atau Bahasa tubuh tertentu. Seumpanya, menatap mata, mengangguk, menggenggam, bahkan memeluk tanpa banyak kata. Ia juga berusaha agar si pembicara bisa lebih nyaman dalam mengungkapkan perasaannya. Untuk dapat bertipe seperti ini seseorang mesti penuh perhatian dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
Baca Juga : Tes Tertulis Untuk PPS Pilkada Beserta Jawabannya
Mendengarkan Dengan Mulut
Orang yang memotong pembicaraan orang lain ketika berbicara atau mencari sela dan langsung menerobos masuk. Orang seperti ini sejatinya tidak mendengarkan, melainkan ingin didengerkan. Biasanya, ia akan bercerita tentang kehebatannya sendiri atau tidak mau kalah dari lawan bicaranya.
Pastikan setelah membaca tiga tipe mendengarkan diatas, tentunya kita instropeksi diri dalam menilai diri sendiri, apakah kita saat ini sudah baik dalam mendengarkan. Hasilnya tentu tergantung diri Anda sendiri apakah bisa lebih baik atau bahkan tidak ada perubahan sama sekali. Semoga artikel ini diharapkan membantu dalam kita mengenali diri sendiri lebih dalam.
Sumber : Paulus Subiyanto.Intisari.Januari.2001
0 Comments: